Kebanyakan kita, tidak memandang diri sebagai orang yang kreatif. Padahal jika kita mau menggali sedikit saja potensi diri sebenarnya kita...
Kebanyakan
kita, tidak memandang diri sebagai orang yang kreatif. Padahal jika kita mau
menggali sedikit saja potensi diri sebenarnya kita adalah orang yang kreatif.
Sering kita berkata “Teman saya adalah orang yang kreatif. Dia sangat pandai
memanfaatkan barang barang bekas menjadi benda bernilai seni tinggi." Atau,
"Guru polan seorang yang kreatif, selalu ada cara mengajar yang unik
darinya untuk menaklukkan hati peserta didiknya." Begitulah, kita lupa
bahwa sesungguhnya kita semua adalah orang yang kreatif.
Salah
satu alasan mengapa kita tidak memandang diri sebagai orang yang kreatif,
adalah karena biasanya kita selalu menyamakan antara kata "kreatif"
dengan "bakat alami". Sedang kenyataannya, kreatifitas tidak ada
hubungannya dengan bakat alami. Dia hanya berkaitan dengan hal-hal yang tak
terduga.
Kita
tidak perlu punya bakat alami untuk menjadi orang yang kreatif. Kita tidak perlu
punya bakat alami untuk mengaktifkan sisi-sisi kehidupan kita yang belum
berfungsi. Namun yang barangkali perlu kita lakukan, sesekali menyadarkan diri
bahwa sebenarnya tidak semua orang mengawali kesuksesannya dari sebuah bakat
alami.
Baca juga : https://berandailmu.com/aturan-bukan-untuk-dilanggar-tips-untuk-remaja/
Mozart,
penulis lagu klasik yang dikagumi orang-orang Eropa dan Barat itu, ia dengan
jujur pernah berkata bahwa ia tidak pernah menulis lagu yang asli dari
kehidupannya. Semua lagunya merupa kan rekombinasi dari lagu-lagu rakyat kuno.
Hal yang sama juga mungkin bisa kita rasakan dalam buku-buku yang kita baca.
Seringkali buku yang kita anggap isinya sangat bagus dan bermutu, sebe narnya
belum tentu itu murni dari pikiran si penulis sendiri. Namun ia berhasil
mengelaborasi pikiran-pikiran orang lain, lalu mengkreasinya dengan bahasa yang
lebih mengalir dan dengan struktur penu lisan yang lebih rapi dan teratur,
sehingga muncul seolah-seolah sebagai buku yang baru. Walau begitu, kita dengan
tulus akan mengatakan bahwa orang itu telah membari sesuatu yang bermanfaat,
atau sebuah sisi dalam kehidupannya telah memberi fungsi dengan baik.
Hanya
ketika kita bisa memandang diri sebagai orang yang kreatif, kita akan dapat
mulai memanfaatkan sisi-sisi lain dalam diri kita. Kita dapat memulai
pekerjaan-pekerjaan baru yang lain. Kita dapat menggabungkan berbagai sisi untuk
menghadapi tantangan dalam hidup kita, dan untuk menciptakan manfaat manfaat
baru yang bisa kita berikan.[]
COMMENTS