Seberapa kuat kita membaca? Sudahkah kita terampil ketika membaca? Apakah kita hanya membaca judul saja ketika mendapatkan informasi?. Mungk...
Seberapa kuat kita membaca? Sudahkah kita terampil ketika membaca? Apakah kita hanya membaca judul saja ketika mendapatkan informasi?. Mungkin itu adalah beberapa pertanyaan yang kerap muncul dalam dunia literasi kita, khususnya dunia pendidikan. Kali ini Gayoe Study Center sedikit akan membahas tentang penguatan literasi berdasarkan keterampilan membaca, khususnya bagi peserta didik di sekolah.
Begitu luas dan terbukanya informasi di era teknologi
saat ini menuntut pelajar atau peserta didik untuk menguasai beragam infomasi
dan materi pengetahuan. Oleh karena itu,
kemampuan membaca tentu sangat berperan penting. Cakap dalam membaca
mencakup kemampuan dalam memahami makna yang tersurat mapun tersirat dari suatu
kalimat, paragraf, dan keseluruhan teks
sebagai satu kesatuan. Ini menunjukkan bahwa membaca adalah proses yang
kompleks dan menantang. Jadi, peserta didik perlu menguasai strategi atau cara
untuk meningkatkan keterampilan membaca di semua mata pelajaran untuk memahami
apa yang disampaikan dalam materi pembelajaran.
Jeane Chall (1983) menyakan bahwa tahapan keterampilan
membaca terbagi menjadi lima. Dimana ia mengawali dengan angka nol sebagai
tanda untuk pramembaca atau prasekolah, dimana seseorang sama sekali belum tahu
apa itu membaca. Selanjutnya yang pertama adalah membaca dengan fasih dan
memahami teks pada konteks yang diakrabi, dalam hal ini dapat ditunjukkan pada
siswa sekolah dasar.
Tahap yang ketiga adalah membaca untuk mempelajari
berbagai pengetahuan baru dan informasi yang lebih kaya, ini biasanya
ditunjukan atau didapatkan oleh siswa pelajar menengah, khususnya sekolah
menengah pertama. Dimana dalam usia ini pelajar sudah mulai mampu membaca
analitis mempertimbangkan perspektif yang berbeda.
Tahapan yang terakhir adalah membaca analitis dan kritis
untuk mengkonstruksi maupun
mendekontruksi pengetahuan. Kemampuan membaca seperti ini tentu sudah lebih
kompleks dan rumit, ini biasanya diterapkan bagi pelajar menengah atas dan
seterusnya.
Berdasarkan tahapan di atas, maka keterampilan membaca
perlu diajarkan sejak dini khususnya sangat perlu diajarkan di jenjang SMP.
Tanpa menguasai keterampilan membaca pada jenjangnya, peserta didik tidak akan
mampu mengakses pengetahuan secara maksimal.
COMMENTS